Empat Kiat Agar Anak Tumbuh Menjadi Pembaca Aktif

Anak aktif membaca buku
sumber: https://www.istockphoto.com/id

Membaca adalah sebuah skil penting yang berguna untuk membuka wawasan. Khususnya bagi anak, kemampuan membaca akan sangat bemanfaat untuk mengenal hal-hal baru. Namun, di umur berapakah anak sudah bisa dan wajar di ajarkan membaca?


Kemampuan membaca anak dimulai pada umur 3-4 tahun.


Pada tahapan umur tiga tahun seorang anak sudah mampu mengaitkan antara kosakata dan bunyi. Artinya, otak seorang anak umur 3-4 tahun sudah siap untuk mengaitkan bunyi antar huruf. 

Akan tetapi, kemampuan ini tidak akan sama antar anak. Ada anak yang lebih unggul dan cepat bisa membaca karena faktor tertentu. Termasuk, peran orangtua yang sering membacakan buku untuk anak di umur 1-3 tahun.

Bagi anak yang jarang dibacakan buku, kemampuan otak mereka untuk mengenali bunyi dan huruf pastinya lebih lambat. Kenapa? Karena otak belum memiliki input tentang bacaan.

Nah, di sini penting bagi orangtua untuk memahami bahwa membacakan buku untuk anak di umur 1-3 tahun sangat bermanfaat untuk memasukkan input bacaan sebelum mereka siap diajarkan membaca.


Apa Saja yang Bisa Dilakukan Orangtua Agar Anak Cepat Membaca?

1. Perkenalkan Bacaan Ringan Sejak Kecil

Hal paling simpel yang bisa dilakukan orangtua adalah membacakan buku untuk anak setiap hari. Pilihlah buku yang sangat simpel sesuai umur. Misalnya di umur satu tahun, pilih buku dengan gambar yang cerah disertai 1-2 kata saja per-halaman.

Lalu, bacakan buku kepada anak dengan menunjuk gambar dengan nada dan mimik berbeda. Jangan membacakan buku dengan nada datar, hal tersebut membuat anak tidak tertarik.

Agar anak suka membaca, aktivitas membaca buku yang dilakukan orangtua haruslah menyenangkan. Misalnya, sebelum tidur anak selalu dibacakan buku sambil tertawa bersama dengan menampakkan mimik wajah senang dan riang.

Ketika anak sudah berumur dua tahun, pilihlah buku dengan 2-3 kata beserta gambar. Saat umur bertambah anak akan dengan sendirinya mampu mengenal bunyi dan mengaitkan dengan gambar.

Orangtua perlu mengulangi bacaan terus menerus. Pada tahap ini tidak perlu mengenalkan banyak buku. Fokuslah pada beberapa buku saja namun aktivitas membaca terus diulangi ke buku yang sama.

Anak akan menunjukkan ketertarikan kepada gambar tertentu, maka orangtua harus jeli melihat rasa senang yang ditunjukkan anak. Di sini adalah momen untuk mengajarkan bahwa membaca itu sangat menarik.

Jika orangtua mampu memfokuskan pada bacaan yang disukai anak atau gambar tertentu yang dipilih anak, ketertarikan untuk membaca akan tertanam kuat.

Sebaliknya, jika orangtua hanya sekadar membacakan buku dengan nada datar, membaca akan menjadi hal membosankan bagi anak. Dunia anak adalah dunia bermain, tugas orangtua adalah menjadikan bacaan sebagai mainan anak.

2. Beli Mainan Kata/Huruf dan gambar

Memasuki umur tiga tahun, anak sudah bisa dikenalkan dengan huruf secara perlahan. Nah, cara menyenangkan adalah dengan memakai mainan.

Ada banyak mainan bergambar atau huruf bongkar pasang yang bisa dibeli. Intinya, orangtua bisa mengenalkan huruf dan bunyinya ketika dibaca. Lakukan pengulangan dengan cara yang berbeda-beda.

Misalnya, kenalkan bunyi huruf pada nama-nama benda atau binatang. Mulai dari jenis benda atau binatang yang disukai anak. Ajak mereka untuk menyusun huruf sehingga membentuk nama benda/binatang yang diajarkan.

Jangan berharap anak untuk belajar cepat. Umur 3-4 tahun adalah kunci untuk mengenalkan bunyi huruf agar anak bisa mengaitkan sesama huruf. Tentunya, dengan cara menyenangkan dan menarik. 

Sebagai orangtua, jangan terlalu kaku dan datar. Saat mengenalkan huruf lakukan dengan menyenangkan agar anak lebih mudah mengingat dan merekamnya di otak. 

Fase 3-4 tahun dikenal dengan sebutan pre-emergent reading. Artinya, pada tahap ini anak sudah bisa mengenal simbol atau tanda serta maknanya. Jadi, usahakan untuk mengenalkan huruf berbentuk simbol.

Cara lain adalah mengenalkan bunyi huruf dengan lagu. Ada banyak lagu anak-anak yang bisa ditonton di YouTube. Pilihkan yang simpel tapi menarik. Ajak anak untuk mendengar lalu kemudian ulangi bersama-sama.

Di umur 3-4 tahun, orangtua dapat membacakan cerita anak-anak setiap hari dari buku-buku cerita anak. Kemudian, ajak anak untuk menceritakan ulang dengan bahasa mereka.

Lalu, orangtua bisa berakting atau memperagakan alur cerita dengan mimik wajah dan gerakan tubuh mendeskripsikan kata dari cerita yang dibacakan. Ini akan sangat menarik bagi anak.

3. Pilih buku yang Beralur Cerita Menarik

Bagi anak, cerita yang menarik memiliki makna berbeda dari orang dewasa. Pilihlah buku yang menarik yang beralur cerita menyenangkan untuk anak.

Ajak anak untuk memilih jenis buku apa yang mereka sukai dan jenis cerita apa yang lebih menarik bagi mereka. Hal ini akan membantu anak untuk membangun motivasi membaca buku dari hal simpel.

Buku apa yang tepat untuk dibeli? Ada bagusnya orangtua membeli buku tentang hal-hal disekitar anak. Misalnya cerita tentang binatang yang sudah diketahui anak, cerita tentang keluarga dan hal yang bisa dikaitkan anak.

Jika anak sudah mulai tertarik mendengar cerita, tanyakan bagian mana yang mereka sukai. Ulangi bacaan buku yang paling mereka sukai dan biarkan anak menceritakan ulang apa yang sudah dibaca.

Selain itu, saat membacakan buku kepada anak usahakan untuk menunjukkan jari ke arah kata-kata yang dibacakan. Dengan cara ini, anak akan belajar mengenal kata perlahan dan nantinya akan lebih mudah ketika diajarkan untuk membaca.

Cek pemahaman anak tentang bacaan. Caranya? Ajak anak untuk menceritakan ulang dan perhatikan kata-kata yang diucapkan anak. Coba analisis jenis kata apa yang sering diucapkan anak.

Selanjutnya, perhatikan apakah anak sudah mampu mengenal frasa (gabungan kata) dan bisa menggabungkan menjadi kalimat utuh. Jika anak mampu menceritakan ulang dengan baik, berarti kemampuan pemahamannya sudah terbentuk. 

Kemampuan anak akan terus meningkat saat mereka mampu menebak apa yang akan terjadi di akhir sebuah cerita. Cobalah untuk bertanya kepada anak, seperti 'ayo kira-kira apa yang akan terjadi?'

Ulangi bertanya dengan kosakata simpel termasuk kata kerja dan nama benda, ulangi kata-kata yang baru didengar anak dan jelaskan secara simpel. Jangan menjelaskan dengan kata-kata yang abstrak dan sulit dipahami anak.

4. Lakukan Aktivitas Membaca Bersama Setiap Hari

Kegiatan membaca harus menjadi bagian yang tidak terlewatkan bagi anak. Setiap harinya orangtua wajib menyediakan waktu setidaknya 15 menit untuk membaca bersama anak.

Kuncinya adalah pembiasaan dan kuantitas membaca. Aturlah jadwal yang disepakati bersama, misalnya 15-30 menit sebelum tidur atau di waktu lain yang menyenangkan. 

Buatlah rak khusus untuk memajang buku anak. Jika anak memiliki kamar sendiri, usahakan untuk membuatkan rak buku yang mudah dijangkau anak. Jangan meletakkan buku di area yang sulit dilihat dan dijangkau, ini akan menjauhkan anak dari buku.

Nah, akan lebih baiknya lagi untuk menghilangkan TV dari rumah dan gantikan dengan buku. Aktivitas membaca akan terganggu jika anak menonton. Orangtua juga harus memperlihatkan contoh baik dengan tidak menonton didepan anak, baik lewat handphone atau televisi.

Dengan pembiasaan yang baik sejak kecil dan rutin membacakan buku kepada anak setiap hari, kemampuan membaca akan terbentuk lebih cepat di otak anak.

Secara teori kemampuan membaca paling cepat yaitu di umur 4-5 tahun. Namun, rata-rata anak mampu membaca pada umur 6-7 tahun.

Pertanyaannya, apakah seorang anak bisa membaca lebih cepat? Jawabannya, sangat mungkin. Pastinya ini sangat tergantung kepada pembiasaan orangtua didalam rumah.

Namun, perlu diingat bahwa tujuan membaca adalah untuk menambah wawasan, Jadi, orangtua tidak perlu memaksa untuk mengajari anak membaca agar terlihat keren atau pandai.

Jadikan membaca sebagai rutinitas dan aktivitas bersama anak. Dengan sendirinya anak akan mampu membaca lebih cepat dan menjadikan kegiatan membaca sebagai sebuah hobi.

Empat Kiat Agar Anak Tumbuh Menjadi Pembaca Aktif Empat Kiat Agar Anak Tumbuh Menjadi Pembaca Aktif Reviewed by Family Literacy Ideas on July 14, 2022 Rating: 5

No comments