Bahaya Childfree bagi Ketahanan Pangan sebuah Negara

Keluarga bahagia tidak childfree.www.freepik.com


Childfree sudah mulai menjadi bagian hidup anak muda saat ini. Tentu saja, ini bukan tanpa alasan nyata. Faktor ekonomi dan kebahagian menjadi tolak ukur pilihan childfree.

Pola hidup sekarang serba instan. Banyak anak muda yang tidak mau ambil pusing untuk memikirkan beban hidup yang semakin sulit. Faktor pekerjaan yang sulit didapat dan gaji yang tidak seberapa membuat anak muda memilih untuk tidak menikah.

Pada akhirnya, pilihan childfree bisa menjadi alternatif. Bukan hanya karena praktis, tapi juga terkesan menghilangkan beban.

Dengan tekanan hidup yang semakin berat, tidak sedikit anak muda menjadikan childfree sebagai solusi paling aman. Selain mempermudah hidup, tanggung jawab mengurus anak pun bisa dihindari.

Akan tetapi, kesan indah di awal bisa menjadi malapetaka di ujung. Apalagi, jika childfree di terapkan oleh banyak pasangan. 

Dengan praktek childfree, jumlah penduduk suatu negara pasti berkurang drastis. Sebut saja misalnya, Jepang dan Korea Selatan yang saat ini kekurangan jumlah penduduk.

Jumlah pekerja di kedua negara tersebut juga berimbas. Jenis pekerjaan yang mengharuskan jumlah pekerja yang banyak seperti manufacturing terancam tutup.

Jika tak mau ditutup, pilihan paling mungkin adalah mengimpor pekerja asing yang biayanya tentu mahal. Padahal, dengan jumlah penduduk yang besar para pekerja bisa mudah didapat.

Di sektor perkebunan yang luas, jumlah pekerja pastinya tak sedikit. Walaupun penerapan teknologi sudah terintegrasi, tetap saja pekerja manusia harus ada.

Bukankah dengan pola childfree regenerasi pekerja akan terputus? dengan sendirinya pasokan makanan ke penduduk sebuah negara akan terancam. 

Sekarang mungkin hal ini belum terlihat drastis, akan tetapi di beberapa negara yang bergantung pada pekerja di lahan pertanian dan perusahaan besar, dampak kecil sudah terasa.

Harga pangan akan naik seiring sulitnya mendapat pekerja yang bisa mengurus lahan pertanian yang luas. Apakah robot bisa menggantikan pekerjaan ini? sangat sulit!

Childfree membawa banyak dampak negatif bagi kelangsungan hidup manusia. Secara kodrat, childfree sudah bertolak belakang dari hukum alam dimana manusia seharusnya memang memiliki keturunan.

Penerapan childfree boleh menjadi sebuah alternatif bagi pasangan yang memang terpaksa.Contohnya, perempuan yang mengidap penyakit yang berbahaya jika hamil, maka memilih childfree diharuskan.

Memakai dalih faktor ekonomi dan beratnya tanggung jawab mengurus anak menunjukkan mental yang lemah. Seharusnya, anak tidak dianggap sebagai beban melainkan faktor kebahagiaan.

Oleh karena itu, bijaklah dalam berfikir, terlebih dengan banyaknya opini dari kalangan yang bebas mengekspresikan pendapat tanpa memiliki dasar ilmu yang kuat.

Memiliki keturunan adalah sebuah kemuliaan dan bukan beban. Anak-anak akan bertransformasi menjadi orang dewasa. Kelak beban negara ada di pundak mereka. Apa jadinya jika childfree menjadi pilihan? kemana generasi penerus bangsa harus dicari?




Bahaya Childfree bagi Ketahanan Pangan sebuah Negara Bahaya Childfree bagi Ketahanan Pangan sebuah Negara Reviewed by Family Literacy Ideas on February 12, 2023 Rating: 5

No comments